Gaya Hidup Konsumtif Millineal Yang Sebaiknya Diubah

Entah setiap generasi akan selalu bermusuhan dengan generasi setelahnya, karena tidak hanya boomer dan millenial tetapi di waktu sebelumnya juga melakukan hal yang serupa. Sekarang ini generasi millineal menjadi kambing hitam yang sering disalah-salahkan oleh generasi sebelumnya. Salah satunya adalah dari gaya hidup konsumtif yang dipunyai sehingga hal tersebut dianggap bagi banyak generasi millenial yang mempunyai kehidupan kurang mapan dan berorientasi masa depan. Beberapa gaya hidup yang dianggap konsumtif tersebut yang sebaiknya diubah tersebut adalah:

1. Nongkrong

Gaya hidup pertama yang banyak dilakukan oleh anak muda adalah sering nongkrong. Biasanya juga banyak yang suka jalan-jalan tanpa tujuan dengan maksud healing atau menghabiskan waktu bersama teman-temannya. Apabila ingin mengambil sisi positif dari kegiatan nongkrong tersebut juga banyak. Seperti bisa menghilangkan stress, bisa mendapatkan koneksi, dan bahkan bisa membantu untuk menghadapi dengan berbagai karakter orang. Akan tetapi sisi buruk dari nongkrong juga ada seperti menghabiskan waktu dengan ngobrol dan tidak melakukan kegiatan produktif. Selain itu apabila terlalu banyak nongkrong juga menghabiskan uang karena nongkrong di kafe, resto, dan tempat lainnya yang perlu mengeluarkan uang.

2. Belanja barang yang diinginkan

Gaya hidup selanjutnya yang dianggap boros dan sering dilakukan oleh generasi millineal adalah sering belanja. Terutama sekarang ini yang memudahkan belanja juga bisa dilakukan secara online. Sehingga hal tersebut membuat banyak orang yang belanja bukan karena butuh tetapi hanya karena lapar mata saja. Apabila kebiasaan tersebut terus dilanjutkan dan dilakukan dalam jangka panjang tentunya tidak baik utamanya bagi keuangan. Oleh karena itulah sebaiknya bisa lebih bijaksana ketika berbelanja dan membatasi saat belanja barang karena ingin saja bukan karena butuh.

3. Meminjam uang untuk konsumtif bukan produktif

Bagi millenial juga sekarang ini dimudahkan dengan peminjaman uang ataupun kredit. Sehingga hal tersebut digunakan oleh banyak orang untuk memudahkan mendapatkan uang atau belanja. Akan tetapi kesalahan karena kemudahan tersebut adalah tidak digunakan secara bijak sehingga banyak yang menggunakannya dengan gaya hidup konsumtif. Banyak generasi muda yang meminjam uang untuk membeli barang-barang konsumtif saja. Padahal sebaiknya cara memaksimalkan dari kemudahan mendapatkan uang tambahan tersebut bisa digunakan untuk kebutuhan produktif. Seperti membeli smartphone untuk bisa berjualan online, membeli laptop baru untuk latihan desain, membeli kendaraan untuk bisa mendaftar ojek online, dan juga berbagai hal lainnya agar bisa lebih produktif dengan bantuan dana yang didapatkan.

4. Tidak mengatur keuangan

Hal terakhir yang sebaiknya diubah bagi generasi millenial adalah tidak mengatur keuangan. Sebagai jiwa muda memang banyak yang mempunyai prinsip hidup untuk hari ini saja. Hal tersebut berakibat banyak penghasilan yang didapatkan tidak diatur dengan baik dan membuatnya cepat habis. Untuk menghindari hal tersebut bisa dengan mengatur keuangan yaitu merencanakan anggaran. Sehingga hal tersebut akan memastikan penghasilan bisa mencukupi kebutuhan setiap bulannya dan mempunyai tabungan yang cukup untuk masa depan.

Di atas merupakan beberapa gaya hidup konsumtif yang sering menjadi bahan pertengkaran dengan generasi sebelumnya. Banyak anak muda yang dianggap tidak serius dan hanya bersenang-senang saja saat masih muda, sehingga tidak baik untuk masa depannya yang bisa mengalami masalah keuangan. Oleh karena itulah beberapa gaya hidup yang konsumtif seperti di atas sebaiknya dihindari agar bisa mempunyai keuangan yang sehat dan mempunyai hidup yang mapan.

Sumber : https://ilovelife.co.id/blog/life/